Evaluasi Ketersediaan Shelter Rumah Aman Dalam Mewujudkan Kota Layak Anak Di Kota Surabaya
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kota Surabaya telah terpilih menjadi Kota Layak Anak sejak tahun 2014. Namun kasus kekerasan terhadap anak di Kota Surabaya masih tergolong tinggi dibanding kota-kota tetangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis data yang meliputi: 1) Kinerja kebijakan Kota Layak Anak dalam mencegah dan menanggulangi kasus kekerasan anak; serta 2) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan Kota Layak Anak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan elemen evaluasi dari William N. Dunn yakni efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan metode analisis menurut Miles & Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data berdasarkan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi kebijakan Kota Layak Anak sudah berjalan cukup baik, dapat dilihat dari 6 elemen. Pertama yaitu efektivitas, program kebijakan Kota Layak Anak sudah efektif dengan didukung adanya program pembangunan shelter rumah aman yang sebagai tempat untuk anak yang sedang berhadapan dengan hukum. Kedua yaitu efisiensi, strategi yang telah dilakukan oleh pihak DP5A yaitu dengan membuat peraturan daerah agar mendukung program tersebut dan juga program shelter rumah aman tidak dipungut biaya sepeserpun. Ketiga yaitu kecukupan, dilihat dari banyaknya program pendukung kebijakan Kota Layak Anak ini, seperti PUSPAGA, Shelter Rumah Aman, dan lain-lain. Keempat yaitu perataan, untuk sosialisasinya ada beberapa program pendukung yang tidak banyak orang tahu seperti shelter rumah aman karena memang program ini bersifat rahasia. Lalu untuk sosialisasi dari DP5A terus melakukan kontribusi dengan dinas-dinas yang ada di Kota Surabaya. Kelima yaitu responsivitas, dapat dilihat dari ramainya rumah anak prestasi dan terus bertambahnya sekolah ramah anak. Keenam yaitu ketetapan, kebijakan Kota Layak Anak dapat menekan angka kekerasan di Kota Surabaya. Namun ada faktor penghambat seperti kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai apa saja program pendukung dari kebijakan ini dan masih adanya beberapa oknum yang nakal dalam bertugas, sehingga menimbulkan beberapa permasalahan kecil. Saran penulis untuk Kota Surabaya terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar masyarakat tahu tentang adanya kebijakan ini dan juga agar generasi muda juga dapat kontribusi dalam pelaksanaan program ini.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Aulia R., & Halim, S. (2019). Implementasi Kebijakan Kota Surabaya untuk Mengatasi Ketimpangan
Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Mewujudkan Stabilitas Keamanan Daerah (Studi Pada Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat). Jurnal Surya Kencana Dua, 5(2), 43–54.
Devi, S., Fatchiya, A., & Susanto, D. (2016). Kapasitas Kader dalam Penyuluhan Keluarga Berencana
di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penyuluhan, 12(2), 144–156.
Lailiyah, K., Nirmala, A. P., & Fadhil, A. (2023). Sinergitas Peran Keluarga dan Pemerintah Kota
Pekalongan dalam Pencegahan Tindak Kekerasan Pada Anak. Jurnal Ekonomi Bisnis, 21(1), 19–27.
Mahmud, A., & Suandi, S. (2020). Implementasi Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak
Anak (KLA) di Kota Palembang. Journal PPS UNISTI, 2(2), 36–52.
Nilamsari, N. (2014). Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif. Wacana, 8(2), 177–182.
Rachmawati, & Irfan, R. M. (2022). Implementasi Kebijakan Kota Layak Anak Dalam Upaya
Pemenuhan Hak Anak Selama Pandemi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Niara, 15(2), 252–262.
Satiti, S. (2019). Gerakan Ayo Sekolah di Kabupaten Bojonegoro: Peningkatan Sumber Daya Manusia
Melalui Pendidikan Untuk Menyongsong Bonus Demografi. Jurnal Kependudukan Indonesia, 14(1), 77–88.
Tri, H., & Gedeona, W. (2006). Arti Penting Evaluasi Politik Formulasi Kebijakan Publik Bagi
Kelangsungan Pemerintahan. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi, 3(2), 135–146.
Vibriyanti, D. (2018). Surabaya Menuju Kota Ramah Lansia: Peluang dan Tantangan (Surabaya
Toward Age-Friendly City: Opportunities and Challenges). Jurnal Kependudukan Indonesia, 13(2), 117–132.
Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode
Penelitian Kuantitatif, dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 2896–291